Minggu, 25 Oktober 2009

Kimi ni Todoke bikin saya merenung

Salah satu tontonan favorit saya season ini adalah kimi ni todoke.
Mungkin itu adalah satu2 nya anime yang saya tonton lebih dari satu kali.
Memang biasanya saya saya tidak menyentuh genre shoujo tapi season ini perkecualian.
Hal yang ingin disampaikan dalam anime ini bener2 sederhana ( terlalu sederhana malah )yaitu manisnya "cinta" terutama hatsukoi ( tidak...saya tidak akan bilang saya mual2 pas menulis ini, cuma ketawa2 sendiri ) yang berhasil digambarkan dengan baik.
Btw saya juga merekomendasikan anime ini pada temen2 saya. Ada yg menerima ( karena saya jadikan 1 paket dengan sasameki koto karena teman saya pecinta yuri ) tapi ada juga yang menolak mentah2.
Saya agak maklum karena walaupun memang benar anime ini bisa dinikmati siapapun tidak harus otaku atau pecinta anime,
kadar"kirakira"/ efek berkilauan nya kadang2 terlalu bersinar dan genre shoujo memang tidak terlalu populer di kalangan lelaki.
Kembali ke topik. Anime ini benar2 sukses dalam menggambarkan perasaan para tokohnya yg sedang mabuk cinta ( swt, padahal mereka masih di bawah umur )
dan membuat saya terkenang masa2 SMA dimana saya menjadi pengamat pink aura field yang selalu memenuhi ruangan kelas sewaktu istirahat.
Mungkin juga anime ini mengingatkan kalian ( saya tidak pakai kata 'kita' karena saya tidak termasuk ) pada pengalaman cinta.
Dalam Kimi ni todoke perhatian terhadap lawan jenis ditunjukkan dengan hal2 yang sederhana, sepele, dan sering luput dari mata.
Perhatikan saja tingkah laku kazehaya yang jadi kikuk saat bersama sawako, perhatian yang ditunjukkannya pada sawako lewat hal2 yang tidak mencolok ( mungkin ada yg menyadari bahwa di ep 3, kazehaya ternyata hapal kanji nama sawako dimana seharusnya ini hal yang aneh karena anak lelaki paling populer di kelas menaruh perhatian pada makhluk mirip kuntilanak yg teman2 sekelas lainnya bahkan terlalu takut untuk mengingat wajahnya, dan saya yakin banyak yg tidak sadar akan hal ini )
atau sawako yang terlalu menyanjung kazehaya.
Sebenarnya bukankah ini sama saja dengan perasaan kalian dulu saat menaksir seseorang?
Yang akan anda lihat dari orang tersebut adalah kebaikannya, walaupun si dia berada di tengah2 kumpulan orang, bagi anda pribadi dialah yg paling cemerlang
Hal ini tidak akan bisa dilihat pihak ketiga.
Saya teringat ketika mengamati teman sebangku yg ngobrol ga jelas dan ga penting dengan pacarnya dan pacarnya tersebut herannya mendengarkan dengan seksama dan menanggapi dengan serius.
Atau ketika Ibu mendengarkan cerita Bapak tentang kejadian yang dialami di kantornya tadi, saya cuma bisa mengerutkan dahi
( Ya, saya orang yg tidak suka basabasi dan cuma berbicara jika hal itu penting bagi saya )
Pendekatan semacam inilah yg digunakan di Kimi ni Todoke, sederhana tidak terlalu mencolok tetapi maknanya mendalam dan baru bisa dipahami dengan sedikit merenung.
Jika dipikir2 kembali saya jadi maklum dengan penggunaan efek 'kirakira' dalam shoujo animemanga.
( Ha ha, sepertinya saya bisa memahami sesuatu dengan lebih mudah jika hal tsb ada kaitannya dengan anime )

5 komentar:

  1. nggak nambahin

    "tidak butuh moe untuk sebuah anime yang menarik?"

    perlu tuh kayaknya wkwkwkww

    aniwai, emang kimi nio todoke bisa membawa kita ke memori hatsukoi....*flashback*

    BalasHapus
  2. 'anda'
    bukan 'kita'
    saya tidak mengenal hatsukoi
    cuma mengawasi saja

    BalasHapus
  3. XDDDDD yup anime ini memang tidak bisa didonai, udah ada konsep buat review ini benernya, cuma karena lagi sibuk, belum sempet nge blog lagi +_+

    BalasHapus
  4. err.. maksud saya dinodai :swt:
    btw blog anda kurang rame, minimal kasih pict lah

    BalasHapus
  5. seperti yg sudah saya bilang: saya ga tahu caranya!!T_T

    BalasHapus